Monday, July 8, 2013

it's is Me and this is my Way

Banyak orang bercerita tentang masa hidupnya, tentang suka duka yang sering mereka alami, bahkan untuk setiap cerita yang bagi mereka adalah moment yang tak dapat dilupakan. Disini saya akan berbagi, tentang salah satu bagian terpenting dalam hidup manusia. Perubahan. Ya, masa transisi selalu dan mau tidak mau pasti dijalani oleh setiap insan, entah fisik maupun kerohanian.

Menjadi manusia munafik pasti memiliki sejuta rahasia. Tentunya dengan mudah saya dapat bersikap sebaik-baiknya semanis-manisnya, hanya untuk dapat perhatiannya, hanya untuk dapat menjadi orang yang terpandang bagi orang yang kita maksudkan. Namun menjadi seperti itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Beberapa kali terjerumus dalam kemunafikan, saya merasa lelah, itu bukan diri saya, saya tidak begitu, rasanya ingin sekali keluar dari senyum yang kosong ini.

Karena dunia ini telah jatuh dalam dosa, tentunya tak ada satupun manusia yang dapat luput dari dosa. Saat ini yang ingin saya perbaiki adalah bahwa saya belajar untuk tidak munafik. Belajar untuk menjadi diri saya apa adanya, tentaunya bukan dengan bersikap apatis dan bersikap maunya sendiri, saya rasa sahabat the sleeper paham dengan maksud saya yang satu ini. Intinya saya hanya tidak mau berpura-pura.

Saya siap kehilangan teman, saya siap kehilangan sesuatu yang berharga, dengan sikap saya yang satu ini, karena tentunya jika teman tersebut "benar-benar teman" dia akan mengerti. Saya memiliki prinsip bahwa teman sejati tidak akan pernah mati, mungkin banyak orang yang kita kenal, namun sedikit yang mau berteman. Kebanyakan hanya mementingkan keuntungannya secara pribadi. Atau bahkan tidak sedikit yang menjerumuskan.

Pernahkah teman-teman ditinggalkan oleh teman-teman? saat kalian melakukan hal yang benar? tentunya sering, karena dunia ini memang memiliki jalan yang begitu, jadi tidak perlu kaget. Saat sahabat the sleeper tidak mendapatkan dukungan atau persetujuan atas sesuatu yang akan kalian lakukan, pikirkanlah, apa benar mereka melakukan hal tersebut demi kepentingan kalian? atau bahkan ada maksud lain? Teman sejati pasti akan mendukung, menopang ketika beban berat, dan menolong ketika kita terjatuh.

Tapi eksekutor tetap di tangan kita, kita yang harus dengan tegas memutuskannya. Bukan berarti kita egois dengan diri kita atas setiap keputusan kita, karena ini hidup kita, ketika campur tangan mereka hanya merusak impian kita, apa yakin kita akan membiarkan hal tersebut terjadi? Biarlah, sudah saatnya mengambil jalan yang berbeda, teman-teman kita memiliki jalannya masing-masing, kita pun juga, mana yang kita anggap benar ya itu yang harus kita jalani, teman selalu berganti sesuai dengan musim yang berjalan maju, namun teman sejati tentunya akan selalu dihati, mendukung setiap impian yang kita miliki.

Disini saya tidak sedang mengatakan bahwa melakukan sesuatu tanpa dukungan orang-orang disekitar kita adalah sesuatu pekerjaan yang mudah. Memang susah, ya tapi inilah pekerjaan, mana ada si pekerjaan mudah di dunia yang sudah jatuh ini? Hal tersebut kan yang sudah di firmankan oleh sang Pencipta Agung. Tapi saya bukan mencoba untuk memeberi janji, saya hanya akan berusaha meraih impian saya, dan ketika kelak saya sudah sampai di tujuan yang saya maksud, saya akan mengatakan kepada mereka yang tidak mendukung saya, bahwa saya sudah sampai di tempat ini tanpa dukungan kalian.

Saat dari kalian mengalami hal serupa, cobalah berpikir secara rasional, teman hanya terbatas oleh waktu dan ruang, berbeda dengan teman sejati kita yang tak terbatas oleh gerusan ruang dan waktu. Dialah Tuhan, Keluarga, dan sahabat-sahabat sejati saya. Tentunya tulisan ini saya tulis menurut diri saya sendiri, banyak dari sahabat the sleeper yang akan tidak menyetujuinya, hal yang biasa, karena kita memiliki cara kita masing-masing dalam menanggapi setiap jalan kesuksesan didepan kita. Jalan kesuksesan itu bukan disediakan oleh orang-orang disekitar kita, namun kita sendiri yang harus membuatnya. Jadi masihkah kita menunggu dan menunggu? kita harus menjalani dan berteriak, saya sudah sampai, maaf dulu tidak sepenuhnya mendengarkanmu..

No comments:

Post a Comment