Monday, July 29, 2013

Kau Puisi - Hidup Berawal dari Mimpi

Aku kali pertama mengenalmu saat pelajaran Fisika, di kelas 1 SMA. Pagi itu Pak Muhari sedang menerangkan Hukum I Newton, tentang Gaya dan Dinamika. Kelas begitu suram dan membosankan, kapur tulis berdecit menjilat papan. Sekali-dua Pak Muhari berhenti sejenak, membalikkan badannya lalu menatap kami yang mulai kehilangan konsentrasi.

"Catat!' katanya pendek. Agak sinis. Nadanya tegas, "Ini penting!" lanjutnya. Kami saling lirik, sejujurnya kami bosan mencatat, tapi sekolah tak selalu menyediakan pilihan lain.

Kelas jadi hening. Kami kembali tenggelam dalam buku catatan masing-masing - sebagian mencatat rumus, sebagian lain menggambar atau menulis surat cinta.

Dan aku? Aku mencatat dengan saksama, tentu saja. Aku masih ingat rumus itu, ∑ F = 0, Hukum I Newton, Inersia.

Sunday, July 28, 2013

Proses terbentuknya Awan

Kita sering melihatnya, tapi kita sering mengabaikannya. Keindahan yang sebenarnya tersedia untuk dapat selalu dinikmati. Itulah yang dikenal sebagai awan, butiran air yang bersatu membentuk berbagai jenis lukisan di langit. Namun sering kita tidak menyadari bagaimana sebenarnya awan dapat terlihat di langit dan kita dapat menikmati keindahannya?



Diawali dari turunnya hujan, panas dari matahari yang diterima oleh permukaan bumi diserap oleh bumi itu sendiri, tumbuhan, tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Oleh karena hal tersebut maka uap air naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas. Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat halus. Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan tidak mudah terjadi. Aerosolah yang berfungsi sebagai inti kondensasi atau inti pengembunan. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan. Maka terbentuklah awan yang dapat kita nikmati keindahannya.

New Face of BlackOrchid


Anger Management

"Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam." - Mazmur 4: 6

Malam ini kami habiskan dengan sedikit pembahasan mengenai hal diatas. Memang benar, betapa Tuhan mengerti ciptaanNya, Ia mengerti bahwa manusia telah hidup dalam balutan dosa. Namun sesuatu yang berdosa tersebut, janganlah dicoba untuk dibalut dengan sesuatu dosa yang lebih besar, atau membuatnya justru beranak cucu.

Memang tidak serta-merta kita bisa marah-marah semau kita sendiri. Kita harus lebih dalam serta lebih reflektif lagi. Tentu akan sangat berbeda jika Tuhan marah didalam kekudusanNya, sedangkan kita manusia, marah didalam keberdosaannya. Jadi mau bagaimanapun, ketika kita marah, kita harus berpikir jauh lebih dalam lagi, mengapa harus marah?

Agustinus mengatakan bahwa dalam setiap kata-kata manusia selalu mengandung wises, entah tersirat maupun tersurat. Begitupun dalam meluapkan kemarahan dalam bentuk kata-kata, harus lebih jeli lagi serta teliti lagi dalam melihat alasan atau harapan (dalam artian harafiah) dalam kemarahan kita tersebut. Apakah karena tingginya sikap subjektifitas kita sendiri yang berujung pada keegoisan? Sehingga setiap hal harus sesuai dengan kehendak kita? Atau bahkan saat kita berusaha membungkusnya dalam wadah kebenaran, kita tetap harus lebih reflektif lagi.

Tentunya ketika kita dapat meluapkan kemarahan kita tersebut, kita harus siap dengan hal yang sama menimpa diri kita. Atau bahkan tidak sedikit orang yang meluapkan kemarahannya dengan cara memendamnya, secara apa yang nampak, tentunya orang ini terlihat sedang marah, namun kita harus lebih jeli lagi, apakah ketika kita sedang dalam posisi tersebut benar-benar bahwa kita sedang tidak marah? Atau sebenarnya kita juga marah, yang karena tidak dapat mengekpresikannya makanya hanya tertimbun dalam hati saja?

Memang tentunya sangat dilematik, marah adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh semua orang. Namun setiap orang memiliki cara mengekspresikan yang berbeda-beda. Jika kita mengalami hal yang kiranya dapat membuat kita marah, maka kita musti lebih dalam lagi mengartikan perasaan kita tersebut. Apakah perlu kita marah? Hanya karena sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita?

Yang jelas, ketika kita memiliki perasaan yang belum terselesaikan tersebut, kita musti menyelesaikannya. Karena hidup ini kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan sang Pencipta Agung. Agar hidup kita ini berkenan di hadapanNya. Bukan masalah yang gampang, tetapi akan menjadi sangat susah jika kita tidak pernah mencobanya, mari belajar bersama. Agar setiap buah Roh ada dalam setiap kehidupan kita, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Salam the sleeper, God Bless.

Friday, July 26, 2013

U'll Sorry - Hidup berawal dari Mimpi

Ini Cuma soal waktu, bisik Teguh pada dirinya sendiri

Lelaki itu memandang angka yang berderet di rekeningnya dengan sumringah. Sejak memutuskan menjual motor kesayangannya dan memulai mendirikan jasa kurir lima tahun yang lalu, sekarang dia mulai menikmati hasilnya

Sebagai pengusaha muda, dia hampir memiliki apapun yang lima tahun yang lalu hanya di bayangkannya sebagai mimpi. Sebuah ruko di kawasan cukup strategis di Jakarta, rumah pribadi, mobil pribadi, rekening yang cukup gendut tersimpan aman di bank, beberapa kertas piutang yang tinggal menunggu waktu untuk di cairkan, beberapa anak buah yang kapanpun bisa di perintahkan untuk sekedar memijat punggungnya yang pegal atau mengambilkan sesuatu yang dia butuhkan.

“Teguh Iman Santosa”, dia membaca judul besar sampul tabloid wirausaha terbitan bulan lalu yang dipajang didinding ruangannya, ”Memulai Bisnis dari nol!”. Di sampul tabloid yang di bingkai rapi itu, terpampang foto dirinya dengan pakaian rapi dan berdasi, senyumnya lebar, tangan kanannya mengacungkan jempol.

Lalu dia tertawa sendiri - dengan suara yang keras dan perasaan yang puas. Dia seolah ingin menertawakan nasibnya di masa lalu, semacam dendam yang tertahan dan ingin dia tuntaskan.

Friday, July 19, 2013

Selalu ada matahari di Pagi Hari

Ketakutan adalah hal yang melekat pada hati manusia akibat keberdosaan. Sebagaimana kuatnya manusia, dalam dirinya pasti memiliki unsur ketakutan. Apalagi ketakutan yang secara gamblang diekspresikan oleh manusia itu sendiri. Berbicara mengenai ketakutan ini, sebenarnya adlah masalah yang cukup kompleks. Sangat susah kita dapat mengetahui penyebabnya dan apa yang bisa membantu kita menghilangkannya, atau bahkan tidak mungkin hilang karena sifat dasar manusia itu sendiri. Meskipun demikian disini satu hal yang ingin the sleeper sampaikan adalah bahwa selalu ada mentari yang terbit di pagi hari hari, malam boleh gelap, tapi pagi pasti akan datang sesudah petang.

Hari esok masih harus dikerjakan, hari esok tidak hanya dinantikan, tapi harus diusahakan. Biarlah malam ini berlalu, dan biarlah mentari pagi menyapa, membasuh setiap luka ketakutan gelap saat itu.

Friday, July 12, 2013

FreeDom


Berlarilah, menuju puncak tujuan
Menepilah, istirahatlah, bernafaslah.
Raihlah ribuan bintang yang tergantung itu,
Belahkah sang bayu yang sedang menghalangimu

Kebebasan bukan tentang keputusan
Kebebasan bukan tentang pandangan
Kebebasan bukan tentang pelepasan,
Kebebasan adalah perasaan tanpa kekangan,

Biarlah hidup ini jauh lebih berarti,
meraih janji yang pernah diungkiri.
Biarlah langkah ini menghantarkan,
pada tujuan kebahagiaan.

Terkadang kutengok kebelakang,
melihat sosok penuh harapan.
Sekarang aku tersadar,
ternyata semua itu hanya kekangan.
Tidak ada kebebasan
Tidak ada pengampunan.

Sekarang aku mengerti,
mengapa aku harus berdiri setinggi ini.
Ketinggian mengantarkan pada sebuah pandangan
Pada sebuah kesadaran, bahwa
tidak ada yang perlu ditunggu lagi.
Semua telah hilang,
tertelan hilang oleh sapuan malam.

Terlihat jelas dimataku,
warna-warna indah itu.
Aku akan melangkah untuk mencapainya,
akan kuambil salah satu warna itu,
untuk mewarnai hidup yang telah menghitam
tenggelam dalam kekangan.
Karena kebebasan, bukan sekedar impian,
tapi jauh lebih dalam dari perasaan.

Wednesday, July 10, 2013

Biggest Enemy

Berbicara mengenai musuh, tentunya tidak sedikit bahkan hampir semua orang mengerti artinya. Bahkan saat kecilpun seorang sudah dapat mengerti arti persaingan yang akhirnya membuat permusuhan. Mungkin hal tersebut dikarenakan oleh natur dosa yang telah dimiliki oleh masing-masing manusia. Ya memang tidak nyaman tentunya jika kita hidup dan memiliki musuh.

Namun disini yang the sleeper maksudkan dengan musuh terbesar bukanlah orang lain, melainkan diri dan pribadi kita pribadi. Sering seorang secara tidak sengaja maupun disengaja mengeluarkan musuh yang ada didalam dirinya. Baik masa lalunya, keegoisannya, kemalasannya, kemunafikannya, keserakahannya, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menurut the sleeper menjadi salah satu pemicu terbesar adanya permusuhan yang terlihat, yaitu dikarenakan permusuhan yang tidak terlihat oleh diri kita sendiri. Lumrah tentunya, karena musuh tersebut adalah diri kita sendiri.

Jadi bagaimana dengan hidup kita kedepan, dapatkah kita mencegah yang namanya permusuhan? Tentunya akan sangat sulit jika kita sendiri belum bisa berdamai dengan diri kita sendiri. Semuanya berawal dari yang tidak terlihat menjadi nampak jelas di permukaan. Berdamai dan mengampuni bukanlah pekerjaan mudah, banyak orang yang lebih memilih untuk menarik diri daripada melakukan hal tersebut. Namun bagaimana tanggapan kita? Kita yang sudah diampuniNya terlebih dahulu? apakah kita tetap menjaga musuh-musuh kita didalam diri kita sendiri? Bagaimana jika kita berdamai dengannya, melangkah ke depan dengan perdamaian, tentunya hidup akan terasa bermakna dan bahagia.

Tuesday, July 9, 2013

Raisa - Apalah

Masih teringat jelas saat menjadi operator multimedia di acara Art Award yang diselenggarakan oleh Art Department UPH. Dalam acara tersebut yang di dominasi oleh pembacaan nominasi yang memenangkan pengharagaan saat itu tidak membuat saya merasakan sesuatu yang berbeda, atau dalam artian lain saya biasa saja. Namun tidak begitu ketika memasuki penghujung acara, seorang artis ibu kota yang sangat cantik masuk ke panggung, begitu meriah sorak sorai penonton, membuat saya menengok sebenarnya apa yang sedang ada dipanggung.

Yang membuat saya tiba-tiba ingat saat ini adalah saat itu ia menyanyikan salah satu lagunya yang berjudul "Apalah". Biarlah lantunan nada ini menggema, membaur dengan rasa pagi ini. Tuhan Yesus memberkati.


Monday, July 8, 2013

DAMN



Damn!!!!!
I'm realize that I love her so much............

Rasio yang beradu dengan Intuisi

Kehidupan adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada ciptaanNya. Kita sebagai manusia bisa menikmati alam semesta maupun apa yang ada di dunia ini dengan penuh rasa syukur. Namun tidak baik jika manusia itu sendiri, itu yang menjadi pertimbanganNya, maka adalah hawa, sang penolong. Namun waktu yang telah berputar dengan cepat membawa manusia kepada peradapan dan kehidupan yang jauh lebih maju.

Secara sederhana, Indonesia itu sendiri terdiri dari 33 provinsi, yang memiliki sekitar 240 juta penduduk. Bayangkan saja, jika perbandingan laki-laki dengan perempuan 1:5 maka kira ada sekitar 190 juta penduduk Indonesia ini dengan jenis kelamin perempuan. Tapi tidak banyak dari laki-laki di Indonesia ini yang tidak bisa lepas akan masa lalunya, akan seseorang yang sering menyakitinya. Ya inilah permainan Rasio, dipikir secara logika, tentunya lucu jika melihat masih banyak sekali melihat peluang bahagia dengan pilihan 189juta wanita lainnya di Indonesia, tentunya jumlah tersebut harus dikurangi terlebih dahulu dengan wanita yang telah berpasangan. :D

Namun inilah yang membuat saya sadar, bahwa terkadang hidup ini tidak selamanya dapat mengikuti rasio saja. Hati yang memainkan perasaan juga memiliki peran dalam menentukan kebahagiaan kehidupan ini. Jadi sekarang keputusan ada ditangan anda, semuanya ini hanya dilematik antara pemikiran logis maupun perasaan yang tak dapat dibohongi. yang jelas, jangan sampai anda kehilangan kebahagiaan hidup anda.
Salam the sleeper.

Jambi, first step

Ini pijakan pertama kita di kota Jambi, sebuah petualangan selama 4 bulan akan kami jalani..

it's is Me and this is my Way

Banyak orang bercerita tentang masa hidupnya, tentang suka duka yang sering mereka alami, bahkan untuk setiap cerita yang bagi mereka adalah moment yang tak dapat dilupakan. Disini saya akan berbagi, tentang salah satu bagian terpenting dalam hidup manusia. Perubahan. Ya, masa transisi selalu dan mau tidak mau pasti dijalani oleh setiap insan, entah fisik maupun kerohanian.

Menjadi manusia munafik pasti memiliki sejuta rahasia. Tentunya dengan mudah saya dapat bersikap sebaik-baiknya semanis-manisnya, hanya untuk dapat perhatiannya, hanya untuk dapat menjadi orang yang terpandang bagi orang yang kita maksudkan. Namun menjadi seperti itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Beberapa kali terjerumus dalam kemunafikan, saya merasa lelah, itu bukan diri saya, saya tidak begitu, rasanya ingin sekali keluar dari senyum yang kosong ini.

Karena dunia ini telah jatuh dalam dosa, tentunya tak ada satupun manusia yang dapat luput dari dosa. Saat ini yang ingin saya perbaiki adalah bahwa saya belajar untuk tidak munafik. Belajar untuk menjadi diri saya apa adanya, tentaunya bukan dengan bersikap apatis dan bersikap maunya sendiri, saya rasa sahabat the sleeper paham dengan maksud saya yang satu ini. Intinya saya hanya tidak mau berpura-pura.

Saya siap kehilangan teman, saya siap kehilangan sesuatu yang berharga, dengan sikap saya yang satu ini, karena tentunya jika teman tersebut "benar-benar teman" dia akan mengerti. Saya memiliki prinsip bahwa teman sejati tidak akan pernah mati, mungkin banyak orang yang kita kenal, namun sedikit yang mau berteman. Kebanyakan hanya mementingkan keuntungannya secara pribadi. Atau bahkan tidak sedikit yang menjerumuskan.

Pernahkah teman-teman ditinggalkan oleh teman-teman? saat kalian melakukan hal yang benar? tentunya sering, karena dunia ini memang memiliki jalan yang begitu, jadi tidak perlu kaget. Saat sahabat the sleeper tidak mendapatkan dukungan atau persetujuan atas sesuatu yang akan kalian lakukan, pikirkanlah, apa benar mereka melakukan hal tersebut demi kepentingan kalian? atau bahkan ada maksud lain? Teman sejati pasti akan mendukung, menopang ketika beban berat, dan menolong ketika kita terjatuh.

Tapi eksekutor tetap di tangan kita, kita yang harus dengan tegas memutuskannya. Bukan berarti kita egois dengan diri kita atas setiap keputusan kita, karena ini hidup kita, ketika campur tangan mereka hanya merusak impian kita, apa yakin kita akan membiarkan hal tersebut terjadi? Biarlah, sudah saatnya mengambil jalan yang berbeda, teman-teman kita memiliki jalannya masing-masing, kita pun juga, mana yang kita anggap benar ya itu yang harus kita jalani, teman selalu berganti sesuai dengan musim yang berjalan maju, namun teman sejati tentunya akan selalu dihati, mendukung setiap impian yang kita miliki.

Disini saya tidak sedang mengatakan bahwa melakukan sesuatu tanpa dukungan orang-orang disekitar kita adalah sesuatu pekerjaan yang mudah. Memang susah, ya tapi inilah pekerjaan, mana ada si pekerjaan mudah di dunia yang sudah jatuh ini? Hal tersebut kan yang sudah di firmankan oleh sang Pencipta Agung. Tapi saya bukan mencoba untuk memeberi janji, saya hanya akan berusaha meraih impian saya, dan ketika kelak saya sudah sampai di tujuan yang saya maksud, saya akan mengatakan kepada mereka yang tidak mendukung saya, bahwa saya sudah sampai di tempat ini tanpa dukungan kalian.

Saat dari kalian mengalami hal serupa, cobalah berpikir secara rasional, teman hanya terbatas oleh waktu dan ruang, berbeda dengan teman sejati kita yang tak terbatas oleh gerusan ruang dan waktu. Dialah Tuhan, Keluarga, dan sahabat-sahabat sejati saya. Tentunya tulisan ini saya tulis menurut diri saya sendiri, banyak dari sahabat the sleeper yang akan tidak menyetujuinya, hal yang biasa, karena kita memiliki cara kita masing-masing dalam menanggapi setiap jalan kesuksesan didepan kita. Jalan kesuksesan itu bukan disediakan oleh orang-orang disekitar kita, namun kita sendiri yang harus membuatnya. Jadi masihkah kita menunggu dan menunggu? kita harus menjalani dan berteriak, saya sudah sampai, maaf dulu tidak sepenuhnya mendengarkanmu..

Tuesday, July 2, 2013

My own Rules

Hidup itu bukan hanya serentetan aturan demi aturan yang membatasi diri kita, itulah yang menjadi prinsip pertama dalam aturan hidup saya. Banyak aspek dari kehidupan pribadi saya yang mungkin akan susah dicerna dand i mengerti bagi orang-orang yang berada di sekitar saya. Mereka terlalu fokus melihat pada salah satu aspek kehidupan yang saya tunjukkan, mereka melupakan apa yang berada disekitarnya atau bahkan maksud dibelakangnya. Semakin meraka melihat secara dekat, dan semakin mereka berusaha untuk fokus melihat hal tersebut, mereka sebenarnya sedang tidak melihat apa-apa.

Pengalaman saya malam itu sungguh memberikan inspirasi bagi saya bahwa hidup harus terus maju, meski ada masa lalu yang terus berperang dalam pikiran saya. Seperti dalam postingan sebelumnya, bahwa pikiran, perasaan, dan hawa nafsu adalah 3 nahkoda kehidupan yang sedang berperang untuk menang dan membawa kehidupan saya kemana.

Tidak selamanya diam berarti tak bicara, dan tidak selamanya berbicara itu mengatakan segalanya. Hanya keheningan yang saya rasakan saat itu, saya hanya ingin menepati janji saya, bahwa ini adalah yang terakhir kalinya. Biarlah keteguhan tembok mempertahankan dan mementahkannya. Tapi sebenarnya apa yang sedang dikatakannya cenderung menunjukkan arti yang sebaliknya.

Sekarang saya sadar, bahwa saya sedang berlari di tempat, tidak melakukan perubahan, yang ada hanya melelahkan diri saja. Tidak ada lagi yang dapat diharapkan, sudah tidak ada lagi. Pemikiran yang sempit, pemikiran yang kontradiksi dengan hal positif, pemikiran yang mudah dipengaruhi, dan pemikiran yang selalu menyalahkan entah diri sendiri atupun orang lain.

Suatu hari nanti dengan berjalannya waktu, seseorang pasti akan mengerti, apa yang pernah dilakukan dan dirasakannya pada masa lalu. Hanya perlu tempat untuk melihatnya, ketika kita justru terperosok lebih dalam, kita akan melihat bahwa kita dulu berdiri di tempat yang sudah benar seharusnya, berada di ketinggian. Namun ketika kita berdiri di tempat yang lebih tinggi, maka kita akan bernafas lega, untunglah tidak bertahan di tempat itu lagi.

Ya hanya putaran bumi yang memperngaruhi waktu serta hidup kita yang akan mengantarkannya. Biarlah semuanya terjadi sesuai dengan kehendakNya. Saya hanya seorang manusia, manusia yang berlumpuran dosa. Dan pemikiran serta perkataan anda, maupun mereka tentang diri saya, tentunya akan mengantarkan saya kepada hal tersebut dipikirannya, meskipun terkadang berbeda dengan realitanya.

Semua ini karena hidup bukan hanya serentetan peraturan saja, namun ini adalah salah satu peraturan yang saya yakini.