Monday, June 24, 2013

Decision

Pikiran, Perasaan, dan Nafsu. Tiga titik Pengendali kehidupan kita sehari-hari. Salah satu filsuf masa lau mengatakan bahwa salah satu dari hal tersebut pasti mengendalikan dua sisanya. Jadi sekarang mana yang mengendalikan kehidupan anda? Dalam situasi tertentu, manakah yang paling berpengaruh dalam mengambil keputusan? Tak boleh gegabah, berhati-hati serta secara bijak.

Saturday, June 8, 2013

Dan - SO7

Dan....bila esok...datang kembali
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan...perlahan kaupun lupakan aku
Mimpi burukmu...dimana t'lah ku tancapkan duri tajam
Kaupun menangis...menangis sedih
Maafkan aku

Dan...bukan maksudku...bukan inginku
Melukaimu sadarkan kau di sini kupun terluka
Melupakanmu...menepikanmu
Maafkan aku....

Lupakan saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Dan...bukan maksudku...bukan inginku
Melukaimu sadarkan kau di sini kupun terluka
Melupakanmu...menepikanmu
Maafkan aku....

Lupakan saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala.


Kisah Indah Sosial Satu

Waktu tak terasa mengantarkan kita pada satu titik dimana kita telah berdiri jauh dari pijakan hidup masa lalu. Kenangan menghiasi dinding hati, mewarnai hari dengan senyuman yang begitu menyenangkan. Temanku, Sahabatku, Keluargaku, dulu kita saling berbagi, saling mengisi, saling mengasihi. Kita dipertemukan karena cinta, dan kini kita telah berpisah karena cita-cita. Kenangan indah ini, akan kusimpan sampai mati. Menyenangkan bisa memiliki keluarga seperti kalian, KISS.



Ibu Kota II

Tak selamanya apa kata orang tentang ibu kota Jakarta adalah negatif. Sore ini aku buktikan dengan kepala, mata, dan segala yang kupunya dengan langsung, Ibu Kota ini menakjubkan. Geberan motor bebek mengantarkan aku dan teman terbaikku ke salah satu mall terkenal di ujung utara Ibu Kota ini. Mencari lokasi dimana salah satu service center merk laptop yang cukup terkenal di negeri ini.

Sesudah menyelesaikan tugas disana, cerita dimulai. Bertemu dengan salah satu teman lama adalah salah satu obat penghilang kepenatan. Bebas dari segala kekangan ini, merasakan karbondioksida seolah terasa sangat ringan untuk dihirup. Ya memang Ibu Kota ini belum bisa lepas dari pelukan kemacetan. Waktu yang seharusnya dapat ditempuh dalam 9 menit harus kami tempuh sekitar 30 menit dengan melewati motor, mobil, bus, bahkan truk-truk yang besar.

Namun semua keletihan hilang seketika ketika tujuan terlihat di depan mata. Salah satu Mall terkenal di ibu kota berdiri dengan megah di depan kami. ya, disitulah aku dan sahabatku akan ketemuan dengan salah satu teman lama kami. Sedikit berjalan di dalam mall, kami langsung disambut hangat oleh senyum manisnya yang tidak berubah dari terakhir kami melihatnya. Cit-cat tentang kabar satu sama lain mengantarkan kami kedepan pintu XXI, ya akhirnya kami memutuskan untuk menonton salah satu film animasi yang sepertinya akan menyenangkan menemani kami menghabiskan waktu malam itu.

Dua jam pun berjalan seperti sangat cepat. Namun ada cerita sedikit sebelum kami masuk ke studio 4 dimana film yang kami akan tonton diputar. Disalah satu pelataran lantai 4 mall kami dapat melihat pemandangan Ibu Kota sore yang sangat menakjubkan, Indah. Kami putuskan saat itu untuk mengabadikan moment tersebut dengan smartphone kepunyaan teman lama kami ini. Ya, Ibu Kota tidak hanya banjir, tidak hanya macet, tidak hanya berantakan, Ibu Kota juga Indah, dengan keramaiannya, maupun keramahan senyuman hangat orang-orangnya (walau tidak semuanya :D).

Bercanda bersama, berfoto ria, serta saling bertukar cerita mengantarkan kami pada malam yang semakin larut. Saatnya kami karus bergegas pulang. Sesudah mengantar teman kami ke rumahnya yang tidak jauh dari Mall, kami langsung melaju kencang di jalanan malam Ibu Kota. Tidak sepi, tapi cukup ramah, menurutku juga indah dengan hiasan lampu-lampu jalanannya, maupun beberapa jalan layangnya.

Ibu Kota cukup ramah hari ini, dengan tetap menjaga kewibawaannya yaitu kemacetan, dia tetap memberikan senyum termanisnya. Langit yang cerah, matahari yang indah, orang-orang yang ramah, hmm. Kepenatan seolah terusir jauh, tertawa dan bahagia, ya itu yang aku rasakan, sungguh menyenangkan. terimakasih Ibu Kota ku, terimakasih sabahatku, terimakasih teman kecilku :P  . . . .



Thursday, June 6, 2013

Jakarta I - Ebiet G. Ade


Lantunan nada yang melantun halus siang ini merasuki lubuk hati, menggerogoti perasaan rindu terhadap kampung halaman. Menuntut ilmu ke ibu kota berikan sejuta pengalaman, inilah cerita tentang cinta.

Jakarta I

Selamat pagi padamu, Jakarta
di pintumu kau tak sambut tanganku
Hanya suara tawamu kudengar parau, Jakarta
dan nafasmu gemuruh gemerlapan
Seperti sengaja kau ciptakan untukku
Sementara, masih tersisa gema doa di mulutku

Wednesday, June 5, 2013

Teriak tanpa Suara

Tersentak, serasa memberontak dari mimpi tak menentu pagi ini. Apa-apaan ini, kenapa mimpi ini yang kembali hadir? Kenapa mimpi ini yang melayang-layang di pagi hari ini? Huh, semuanya hanya mimpi, untunglah, teriakan itu tak burwujud suara, syukurlah. Tak jelas rasanya melihat puzzle kehidupan ini, diorama yang terbangun tak menentu, terlalu banyak tangan yang ikut campur dalam pembuatannya. Yang bisa aku lakukan hanyalah menepi, tertawa untuk sesuatu yang aku sendiri tidak tahu apa yang sedang aku tertawakan. Apa karena melihat lucunya kondisi yang diciptakan dari perkataan? entahlah, itu juga hanya perkataan orang, :). Namun hidup masih panjang kedepan, meski terasa sangat berlebihan, ya mau bagaimana lagi, itu keputusannya, sedikit merusak kondisi memang, tapi akan jauh lebih baik lagi baginya.
Kelak seandainya dia sadar akan apa yang sebenarnya terjadi pada situasi ini, perasaan yang muncul juga akan menjadi pilihannya. Hari ku masih terlalu panjang, langkahku masih terlalu menantang. Pendakian dan petualangan masih menanti di depan sana. Aku akan menjalaninya, dengan sedikit tertawa kecil di dalam hati ini, melihat kondisi yang sangat berlebihan ini, dikarenakan campuran emosi seseorang dengan omongan buah bibir manusia. Dua kombinasi yang sangat ampuh untuk menciptakan kondisi yang sangat tidak sesuai dengan semestinya :D
Lantunan instrumental "Semua Baik" menenangkan pikiran yang sempat tegang oleh terpaan mimpi pagi ini. God Bless you...