Sunday, May 27, 2018

Dunia dibalik Kata-kata

Pernahkah kita membayangkan sebuah dunia tanpa kata? Sebuah komunitas tanpa bicara? Sebuah hidup tanpa makna? Sebuah kenangan tanpa cerita? Sebuah perjalanan tanpa tanya? Ya, sepertinya akan sangat sulit the sleeper memikirkan hal itu. Belakangan justru terngiang bahwa saat ini dunia telah penuh sesak dengan kata. Banyak orang yang meminta unjuk untuk bicara, memaksa sebuah cerita tanpa memprosesnya dengan tanya untuk mendapat sebuah makna.

Semakin rumit dan semakin terlihat abstract seperti paragraf sebelumnya, sepertinya demikian sekarang sistem dunia cenderung bekerja. Orang lebih sibuk memermak hal-hal yang seharusnya tampil apa adanya. Membuat kata sederhana menjadi sesuatu yang begitu mahal dan langka. Bayangkan saja, untuk berbicara kata sedih, mungkin seseorang harus memutar otaknya, mencari frasa-frasa untuk mempolesnya agar dirinya tak dianggap lemah. Atau untuk berbicara tentang bahagia, justru lebih sibuk mencari kalimat-kalimat estetika, agar dirinya tak terlihat sombong.

Lalu bagaimana cara kita bercakap dengan kata yang sederhana beserta makna yang selalu ada didalamnya? Susah. Kita lebih suka membuat dinding kata-kata untuk menutupi apa yang ada dibaliknya. Maaf, mungkin bukan kita, aku hanya merefleksikan diriku dan dunia sekitarku. Jika demikian, jangan sepelekan kata-kata. Kemampuan yang dimilikinya tak pernah terkira. Orang dapat selamat karena kata, atau sebaliknya mungkin juga dia dapat berujung celaka.

Setidaknya aku sekarang ingin belajar bagaimana menggunakan kata-kata dengan apa adanya, bukan merumitkan hal-hal yang sederhana. Karena kata-kata mengalir melalui cerita, diawali tanda tanya, yang berakhir dengan pemahaman sebuah makna. Jadi biarlah dunia itu sama dengan kata, bukan justru bersembunyi dibaliknya.

Saturday, May 5, 2018

Peluklah, Dekaplah lebih Erat, Terimalah

Tak terpikirkan sudah berapa sunrise yang aku lewati dalam kehidupan ini, dan seberapa banyak yang berlalu begitu saja tanpa aku mampu memaknai, maupun menikmati. Bahkan tak perlu bicara sepanjang kehidupan ini, bayangkan saja tahun ini, tahun yang baru berjalan 4 bulan saja, berapa ratio aku mampu menjalani pagi dengan syukur atau setidaknya berusaha menyeruak mencari arti dari hari-hari yang akan aku lalui lagi dan lagi.

Kali ini the sleeper ingin bercerita tentang teman lama yang telah setia menemani perjuangan dan perjalanan selama ini, namanya Black Orchid, iya dia bukan seekor ikan hias, tapi dia selalu juara dalam mendorong setiap usaha yang dulu aku sering perjuangkan. Kenapa aku menggunakan kata dulu, karena sudah 2 tahun belakangan ini ia sakit-sakitan, bahkan matanya pernah tak mampu melihat hampir sekitar 6 bulan. Lalu jantungnya sudah tak lagi mampu memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh penjuru dari tubuh yang membutuhkan. Nafasnya sudah berat, sering tersenggal. Langkahnya sudah gontai, meskipun ia masih terus dan terus setia, berjuang di dalam keterbatasannya mendukungku, memperjuangkanku, tidak membiarkanku mati kutu. Betapa banyak pengorbanan yang telah ia berikan, selama 8 tahun belakangan ini, sudah terlalu banyak hal yang ia saksikan dalam langkah-langkah kehidupan yang aku ambil, baik yang membanggakan, maupun yang mengecewakan.

Dan persahabatan buatku tidak terbatas pada perpisahan, tapi justru akan selamanya, mengingat yang namanya kenangan maupun cerita yang telah terjadi tak mungkin bisa terhapus begitu saja. Meskipun kini aku telah ditemani teman yang baru, panggil saja ia Grey Shark. Namun ini justru tetap akan menjadi ceritaku dengan Black Orchid, terbungkus rapi lalu aku letakkan di sudut hati. Grey Shark memang masih belia, ceria, tak banyak bicara, tapi begitu bekerja, aku yang awalnya tak terlalu banyak berharap, ternganga seketika, mengingat ini juga sebuah anugerah dari Semesta, dimana Ia ijinkan aku tetap bisa didukung kembali oleh teman baru.

Sudah tak ada lagi marah, tak ada lagi kecewa, tak ada lagi bercanda bersama dengan Black Orchid. Tapi aku memilih untuk memeluk kenangan itu erat-erat, bukan karena banyaknya kenangan baik atau buruk didalamnya, tapi justru yang namanya lalu tak mungkin kita sanggup melawannya, cukup peluk, dekap lebih erat dan terima. Ia akan menjadi tanda serta pengingat yang baik dalam mengambil keputusan kedepannya nanti. Selamat datang Grey Shark, aku siap kau melengkapi puzzle dari Black Orchid yang belum usai dalam kehidupanku. Hariku bersamamu masih panjang, please be nice.