Tuesday, February 23, 2021

Kata-kata dan Dunia dibelakangnya

Seseorang bertanya, apa isi kotak dipojok meja sana,
ku tak balas dan hanya tersenyum tipis kepadanya.
Seseorang menyapa, bolehkah aku intip apa isi
kotak dipojok meja itu?
Tetap, ku memilih berdiam tanpa jawab.
Seseorang meminta, bolehkan aku tunggu nanti kau membuka kotak dipojok meja?
Aku hanya tersenyum dan tak tahu sampai kapan ia mau menunggu.

Ini bukan kotak pandora,
Bukan seperti kota Havana di Kuba
Ini bukan kotak musik
Bukan seperti kota Paris di Eropa Barat.
Ini hanya kotak dengan kata-kata didalamnya.
Ini hanya kotak dengan jutaan mimpi yang mewarnainya.

Kehidupan layaknya labirin dan pilihan-pilihan kita dalam mengambilnya.
Ada saatnya pilihan kita bukan mengantarkan pada pintu keluarnya,
tapi membuat kita harus kembali pada titik awal lagi
Kehidupan ibarat insan di bawah kolong langit bumi ini.
Menyambut matahari di pagi, lalu mengantarnya kembali di sore nanti.

Sesaat ketika bulan yang berjaga,
aku menatap kotak tadi,
kotak kata-kata, kotak yang aku sendiri belum pernah membukanya.
Hanya rajin memasukkan kata demi kata,
Tetap memasukkan mimpi kedalamnya.

Kotaknya, terlihat rapi, meski dengan ribuan kata yang berserakkan didalamnya.
Kata-kata yang bisa jadi tanpa arti,
Kata-kata yang bisa jadi penuh dengan mimpi.

Dan saat nanti aku mengambil kunci kotak itu.
Membuka pandora, dan musik yang melantun pelan.
Berdiskusi, bercerita, berdansa, dan berpadu bersama.
Dan aku yang akan balik bertanya,
Masihkah ada yang peduli dengan isi didalamnya?