Wednesday, September 11, 2013

Detak Jantung

Semua insan manusia tentunya mau tidak mau, sadar tidak sadar, merasa tidak merasa pasti terdapat detak jantungnya. Yang jadi pertanyaan bagi saya adalah normal ngga sih merasakan hal itu? Nah, saya ngga mau langsung menjawab normal dengan cepat. Bagi saya detak jantung harus dibagi-bagi terlebih dulu sampai saya dapat menyimpulkan itu normal atau tidak. Pertama, saya mau membagikan ilmu yang saya dapat dari dosen general sciene saya saat semester 5 kemarin, menurutnya "Seorang manusia, jantungnya berdetak sekitar 60-80 kali permenit, namun ketika pada kondisi tertentu detak jantungnya dapat meningkat hingga hitungan yang tidak bisa ditentukan, tergantung pada aksi yang mempengarui reaksi tersebut."

Aksi yang mempengarui reaksi? Apa aksi yang membuat jantung saya dapat berdetak lebih cepat ya? Belakangan ini saya menjumpai beberapa orang yang share mengenai reaksi detak jantung mereka. Salah satunya adalah seorang muda, ia hendak mengikuti kompetisi tingkat provinsi untuk meraih medali nomor satu. Jadi disini yang akan kita bahas adalah lebih mengenai aksi apa saja sih yang mampu membuat jantung kita akan berdetak lebih cepat. Tulisan ini berdasarkan pengamatan saya pada orang-orang sekitar dan refleksi pribadiku.

Detak jantung yang berdetak lebih cepat lebih saya kenal dengan istilah "deg-degan". Sahabat the sleeper pasti pernah lah mendengar bahkan merasakan hal tersebut. Banyak orang juga yang mengistilahkan dengan grogi, nerveous, dan lain sebagainya. Tapi pada intinya saya kira sama saja. Pertanyaannya adalah apa saja yang menjadi pengaruh hal tersebut? Detak jantung berdetak lebih cepat lebih tidak terkendali, lebih membuat keringat cepat menetes.

1. Pertama adalah perasaan nervous, atau grogi. Seorang akan merasa detak jantungnya kacau-balau ketika ia merasa gugup. Salah satunya adalah pemuda yang share pada saya beberapa menit sebelum ia memasuki ruang lomba. Selain itu juga terdapat pemuda yang saat saya doakan akan mengikuti lomba berpidato sangat terasa getaran yang dihasilkan dari detak jantungnya. Sungguh cepat dan berkeringat. Memang saya dari awal sudah menekankan kepada mereka bahwa ketenangan adalah kunci kemenangan, namun perasaan grogi tersebut saya serta merta salahkan dan mereka harus menghilangkannya. Saya justru merasa bahwa saat mereka masih "deg-degan" berarti mereka masih memiliki tanggung jawab pada hal tersebut. Logikanya seorang yang tidak menaruh pikiran di suatu hal tertentu dapat dipengaruhi secara signifikan oleh hal tersebut dengan bentuk perasaan grogi. Jadi bukannya "deg-degan" itu hal yang salah, namun bagaimana kita dapat mengusai dan mengendalikan perasaan tersebut, hingga tidak mempengaruhi pikiran sehat kita.

2. Kedua adalah perasaan bersalah. Normalnya jika seorang melakukan kesalahan dia akan merasa bersalah yang salah satu indikatornya adalah perasaan tidak nyaman pada diri sendiri yang dapat ditandai dengan naiknya detak jantung. Perlu kita pikirkan lagi, apakah kita termasuk orang yang sering melakukan kesalahan dan merasa tidak bersalah? Hal tersebut karena kita telah terbiasa membunuh hati nurani kita. Nah, yang perlu dilakukan adalah melatih hati nurani kita kembali, agar dapat peka pada kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Bagi sahabat the sleeper yang hati nurani nya masih hidup, jaga baik-baik ya, jangan sampai kalian melakukan kesalahan dan bahkan sudah tidak merasa bersalah lagi. Belajarlah untuk mulai mendengar setiap nasihat, belajar untuk melatih hati nurani dengan perbuatan baik. Seperti pengalaman saya ketika duduk di bangku sekolah sekitar 4 tahun silam, saya sudah tidak merasa berdosa atau bersalah sama sekali ketika saya melakukan cheating ketika ujian, hal itu karena saya sudah membiasakan diri dengan kesalahan tersebut. Maka dari itu jangan sampai kejadian tersebut terjadi pada kalian, cegahlah selagi masih awal, biarkan hati nurani kalian tetap menyala dengan lampu kebaikan.

3. Ketiga adalah perasaan yang tidak dapat dijelaskan. Kenapa tidak bisa? Karena saya sendiri sampai sekarang belum bisa menemukan alasan yang tepat dan logis kenapa saya dapat "deg-degan" ketika berinteraksi dengan beberapa orang. Banyak share dari teman-teman yang mereka merasa "deg-degan" ketika mereka melihat, berbicara, mendengar atau apapun yang mereka lakukan dengan seorang. Apa ini bisa menjadi salah satu indikator orang tersebut sedang merasakan jatuh cinta? Saya sendiri belum bisa menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut. Karena detak jantung yang tiba-tiba meningkat ketika bisa berbicara atau bahkan melihat doi. Untuk poin ini saya jujur sangat susah menjelaskannya, karena saya sendiri belum bisa menyimpulkan atas apa yang sedang saya rasakan ini. Yang jelas detak jantung dapat menjadi alarm bagi kehidupan kita semua. Detak jantung dapat membuat kita tetap berhati-hati atas sesuatu, dan membuat kita menjadi insan yang lebih peka dalam mengartikan kejadian disekitar kita.

Demikian yang bisa saya bagikan, jika dari teman-teman sekalian memiliki pandangan lain atau masukan, jangan lupa untuk share yaa. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati.

salam,
the sleeper.

No comments:

Post a Comment