Sunday, September 30, 2012

Logika

Menjadi seorang berhasil merupakan cita-cita dari sebagian besar orang yang tinggal di dunia ini. Pertanyaannya berhasil seperti apakah yang dicita-citakan? Berhasil menjadi seorang kaya? Berhasil menjadi seorang dengan kedudukan paling tinggi, atau berhasil membahagiakan keluarga? Maupun masih banyak sekali indikator keberhasilan menurut berbeda-beda orang.
Perjalanan minggu ini mengantarkan tentang apa sebenarnya kata berhasil itu sendiri. Banyak sekali pencapaian yang harus dicapai, hingga terkadang membuat lupa akan apa yang seharusnya menjadi prioritas. Indahnya kehidupan sering menjadi senjata untuk mengikis setiap asa dan motivasi yang lama telah menjadi warna dan tenaga kehidupan. Melupakan esensi tentang tugas dan tanggung jawab yang semestinya didahulukan, semuanya terkikis oleh perasaan, tentang angan kemenangan dan indah kehidupan.

Bicara tentang keindahan, sebenarnya semua itu semu, semua masih menjadi pelarian. Mekanisme pertahanan tubuh kita sering membawa kita pada ego, tentang kemenangan yang selalu milik pribadi. Kesadaran menjadi titik balik dari semua ini. Adanya pertanyaan tentang siapa sebenarnya diri ini, apa artinya diri di dunia ini? Semua membantu untuk menjawab dan membantu untuk melepas ego yang sering menempel dan enggan pergi dari lembut kulit hati ini.

Pengampunan menjadi barang mewah bekalangan ini, enggan sekali rasanya memilikinya, entah memang tidak ada niat atau memang terlalu susah. Walaupun jika lebih ditelusuri memang hidup tanpa pengampunan sangatlah berat dan terseok-seok, kita hanya berlari ditempat yang sama tanpa beranjak. Mungkinkah ini karena kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana cara untuk mengampuni? ya, mungkin saja. Semuanya menjadi teka-teki kehidupan, tersimpan jauh di dalam relung hati yang lama kelamaan akan menghitam termakan kemarahan dan kebencian.

Kehidupan ini memang buku pembelajaran, tidak akan berhenti belajar sampai kita menghembuskan nafas terakhir. Mungkin perlu sedikit waktu untuk memberi waktu kepada logika, biarlah mengikis ego dan mementingkan kehidupan penuh kedamaian. Agar langkah dapat berlari menuju angan yang ingin dicapai. Berlari menuju keberhasilan, kemenangan yang sesungguhnya. Hidup ini memang sangatlah kompleks, banyak rintangan dan halangan. Oleh karena itu tuntutan memiliki seuah samudera hati yang siap menampung masalah kehidupan dan dapat menetralkannya. Keberhasilan bukan menjadi impian saja, nemun akan menjadi kenyataan.


No comments:

Post a Comment