Sunday, September 23, 2012

Aquarium Kehidupan

"Saat kau harap keramahaan cinta, tak pernah kau dapat, ya sudahlah..."
Lantunan lagu karya Bondan Prakoso dan Fade 2 Black merasuki pikiran the sleeper tengah malam kala itu. Tidak ada angin bertiup kencang, hanya alunan suara kodok dan jangkrik berpadu membuat harmoni malam sepi itu. Tatapan jauh memandang langit, berharap ada bintang, tapi lagi-lagi hanya ada kerlip lampu pesawat yang sibuk lalu lalang kesana kemari. Semuanya bersatu padu, menambah kepenatan malam penuh pertanyaan. Semuanya bersatu, saling mambantu menambah rasa ketidak-adilan yang telah menumpuk di angan pikiran.

Hidup ini seolah hanya sebuah panggung pementasan, semua orang menatap, tertawa jika hidup ini lucu, dan geli jika hidup ini ironi. Semuanya terbatas, walau seolah terasa luas dan bebas, tapi tidak. Semua hanya sandiwara penuh dusta dan kemunafikan. Lemparan senyum, lemparan tawa, semua hanya sebuah formalitas. Berharap sebuah keramahan kehidupan, tapi justru gelap kekelaman yang tersimpan. Semua berlomba menyatakan dirinya benar, menyatakan bahwa dirinya sang pemeran terhebat dalam sebuah pementasan kehidupan. Jauh ada pikiran tentang sebuah sikap ksatria, mengakui apa yang telah diperbuatnya. Semua hanya ironi kehidupan, rela melempar berat beban, demi sebuah pengakuan dari sang penonton sandiwara kehidupan.

Bagaimana dengan cita-cita keramahan kehidupan? Jika yang ada hanya ingin saling mengalahkan dan saling merasa benar. Lebih parah jika seorang pecundang, seorang yang kalah dalam pementasan, membawa peserta lain kedalam kondisi yang lebih terpuruk darinya. Apalagi, jika bukan ingin menunjukkan bahwa dirinya masih layak sebagai seorang pemenang pementasan. Tapi semuanya adalah semu, yang hanyut terbawa deras air, dan kabur tersapu angin. The sleeper tertegun sejenak, mencoba mencerna apa yang sebenarnya sedang dipertunjukkan. Bukan apa-apa, hanya sebuah omong kosong besar, tentang harapan keramahan. Ya sudahlah, memang hidup, hidup sekarang ini seperti sebuah aquarium kehidupan. Keindahan dari sebuah sandiwara yang penuh dengan kemunafikan.

No comments:

Post a Comment