Tuesday, July 19, 2016

Keadilan Jiwa

Semakin kesini, seharusnya semakin bertambahnya usia semakin juga bertambahnya pengetahuan. Nyatanya, justru kadang the sleeper sering terjebak dengan hal yang disebut dengan pengertian. Apalagi jika itu sedang dikaitkan dengan keadilan. Rasanya meski telah memeras otak begitu dalam, tetap saja the sleeper bukannya semakin paham, justru semakin hilang.

Tahu sih, bahwa memang keadilan bersifat sangatlah relatif, atau dapat juga the sleeper katakan sebagai manifestasi suatu pandangan personal. Jadi belum tentu apa yang menurutmu adil dapat diterima oleh the sleeper sebagai sebuah keadilan, atau sebaliknya.

Ada orang yang sedang berjuang demi sebuah kebaikan dan kebenaran, ya benar langkahnya belum sempurna, tapi setidaknya mengalami peningkatan. Ada juga orang yang mengaku berjuang demi sebuah kebersamaan, tapi justru merenggut impian dan masa depan. Lalu manakah yang pantas untuk menerima celaan, atau hinaan? Akh keadilan itu relatif, kamu akan pusing memikirkannya, yang perlu dilakukan adalah berhenti membandingkannya. Sang Adil yang sejati tahu bagaimana menakar porsinya, dan kita hanya melakukan saja apa yang dikatakanNya. The sleeper sadar, ini hanya keinginan semata, keinginan akan sebuah keadilan, hasil dari membandingkan, hasil dari keegoisan. Ya itupun sebenarnya tidak dibenarkanNya.

No comments:

Post a Comment