Monday, October 8, 2012

Keajaiban Rantai Kasih


Dia hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri di pinggir jalan itu. Tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiac-nya di depan mobil Mercedes wanita tua itu, keluar dan menghampiri.

Walaupun dengan wajah tersenyum wanita tua itu tetap merasa khawatir. Setelah menunggu beberapa jam dan tidak ada seorang pun menolongnya, tidakkah lelaki bermaksud menyakitinya? Lelaki tersebut penampilannya tidak terlalu baik. Ia kelihatan begitu memprihatinkan. Wanita tua itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan; berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin. Lelaki tersebut tahu apa yang ia pikirkan “Saya kemari untuk membantu Anda, Bu. Kenapa Anda tidak menunggu di dalam mobil, bukankah di sana lebih hangat? Oh.. ya nama saya Bryan?

Ya, dia memang sudah terlalu lelah, apalagi untuk wanita setua Dia, menunggu dalam dingin kini benar-benar terasa berat. Bryan masuk ke dalam kolong mobil wanita tua itu untuk memperbaiki yang rusak. Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah. Wanita tua itu membuka kaca jendela mobilnya, dan berbicara kepadanya. “Saya dari St. Louis, kebetulan lewat di jalan ini. Saya sungguh merasa tidak cukup hanya mengatakan terimakasih atas pertolongan yang Anda berikan.”

Wanita tua itu berkata berapa yang harus ia bayar. Berapapun jumlahnya yang Bryan minta tidak menjadi masalah, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Bryan hanya tersenyum. “Bu, menolong orang itu bukan pekerjaan, karena itu tidak layak untuk menerima suatu imbalan. Saya yakin, apabila menolong seseorang, suatu hari nanti Tuhan juga akan menolong saya, dengan tangan yang berbeda. Amal itu berputar, Bu?” “Bila ibu benar-benar ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut, ingatlah pada saya.

Bryan menunggu sampai wanita tua itu men-starter mobilnya, lalu hilang dari pandangannya. Setelah berjalan beberapa mil wanita tua itu melihat kafe kecil. Ia lalu mampir untuk makan dan beristirahat sebentar. Seorang pelayan wanita datang dan memberikan handuk kering untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita tua itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia ingat kepada Bryan. Setelah wanita tua itu selesai makan dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita tua itu pergi secara diam-diam.

Setelah kepergiannya, sang pelayan kembali. Pelayan itu celingukan, dan bingung, tak menemukan wanita tua itu. Di meja, ia menemukan secarik kertas, dan selembar uang $1000. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita tua itu: “Kamu tidak berhutang apapun kepada saya. Karena seseorang telah menolong saya, oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan: jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.”

Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, pelayan itu berpikir mengenai uang da apa yang ditulis  oleh wanita tua itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya? Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini. Lalu, ia memeluk suaminya yang terbaring di sebelahnya dan memberikan kecupan yang lembut sambil berbisik, “Semuanya akan baik-baik saja, I Love You, Bryan.

inspiring stories - Wahyudi Sutrisno

No comments:

Post a Comment