Sunday, October 30, 2016

Hei kau, Gie

Akankah sekarang kau menyebut dirimu sebagai seorang yang beruntung, Gie? Tak lebih dari 2 tahun kau melihat pemerintahan di tangan orang yang baru, lalu kau memilih untuk tiada. Siapa kau sebenarnya Gie? Seorang yang mampu menghidupi setiap kata-katamu. Benar, kau memilih untuk diasingkan, daripada mengalah kepada kemunafikan. Atau kau mampu berjuang untuk sesuatu yang bukan apa-apa? Atau menurutmu cukup kau memberi contoh soal patriotisme yang tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan, atau kau sudah cukup mengenal negeri ini dan budaya-budayanya? Tidak kah kau mau untuk hidup lebih lama lagi, menjadi pendobrak bagi kemapanan semu negeri ini, Gie? Atau menjadi seorang pejuang cinta dengan kata-kata gombalanmu yang sungguh mempesona? 

Iya, kau benar Gie “Makhluk kecil kembalilah. Dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaanmu.” kini kau sedang berbahagia, aku yakin, saat itu juga kau sedang menangis sebenarnya.

No comments:

Post a Comment