Friday, October 4, 2013

What a Grace

Sadar ngga sadar udah tiga bulan saya berkutat dengan udara berat kota Jambi ini, bersama 5 teman yang bersama-sama kami berjuang menyelesaikan tugas terakhir kami. Ya, tepat kemarin, tanggal 3 Oktober yang baru saja berlalu beberapa menit yang lalu, kami telah genap 3 bulan. Banyak kejadian, dari yang paling membahagiakan hingga paling menyedihkan pernah kita alami bersama-sama. Terlebih, malam ini kami tutup dengan sebuah fellowship hangat yang saling menguatkan maupun saling menajamkan satu sama lain. Intinya, kami sungguh sangat bersyukur telah melangkah sejauh ini, meskipun mengesampingkan beberapa rasa ketakutan mengenai tugas yang belum kami kerjakan secara tuntas.

Tapi pada tengah malam ini, the sleeper tidak hanya ingin membagikan betapa hari itu sungguh sangat berarti bagi kami, tapi juga berarti bagi pribadi the sleeper itu sendiri. Sebuah hari yang entah mengapa membuat pipi selalu menciut untuk memunculkan senyuman bibir dengan gigi yang sedikit terlihat gingsul. Ya, hari ini sungguh banyak yang musti disyukuri, entah mengapa, tapi hari ini memang sungguh sangat membahagiakan. dari hal kecil-kecil yang boleh Tuhan ijinkan the sleeper mengalaminya. Ibarat sebuah cahaya yang berhasil menerobos masuk awan hitam penuh badai, mengantarkan harapan, bahwa masih ada terang di depan sana. Kegelapan ini hanya sementara, memang akan jadi selamanya jika kita memilih untuk tetap didalamnya atau mati bersama badai itu. Semua memang kembali ke pilihan kita.

Malam ini the sleeper hanya ingin menyampaikan terimakasih bijaksana. Mengubah pandangan, mengantarkan harapan, dan selalu membuat senyuman dalam badai kehidupan.

No comments:

Post a Comment